Jakarta, PP Pergunu

Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP PERGUNU) menggelar Focus Grup Discussion (FGD) Evaluasi dan Penyusunan Laporan Program Pendidikan dan Pelatihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah Berbasis LMS bekerja sama dengan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tekhnologi (KEMENDIKBUDRISTEKDIKTI RI) Jumat-Minggu, (11-13/11/2022) di Hotel Grand Whiz Hotel Trawas Mojokerto, Jawa Timur.

Wakil Ketua Umum PP PERGUNU, Ahmad Zuhri menyampaikan bahwa kegiatan ini digelar untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi guru Nahdlatul Ulama yang berbasis Aplikasi Mobile dan LMS (Learning Management System) Gurumerdeka.org. Saat ini, guru harus mampu meningkatkan kopetensinya dengan memanfaatkan digital yang dapat membantu para guru dalam menyampaikan materi pelajaran.

“Program ini diikuti oleh peserta yang terdiri dari guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah. Kedepannya kami harap para guru tetap solid. Sekaligus dapat membantu para guru di seluruh Indonesia dalam mengembangkan digital dalam membantu belajar,” ungkap Zuhri.

Zuhri menjelaskan bahwa terdapat beberapa materi yang menjadi konsentrasi uatama program ini antara lain terdiri dari materi kompetensi guru, paradigma guru, dan beberapa kurikulum yang ada di Indonesia. Harapannya, lanjut Zuhri, bahwa guru yang menguasi digital salah satunya harus disesuaikan dengan kurikulum maupun karakteristik pendidikan di Indonesia.

“Pergunu juga memiliki dua grand desain program untuk penguatan organisasi, yakni Guru Pemersatu Bangsa dan Teacherpreneur. Dua grand desain program itu dimaksudkan agar para guru mampu bersaing dan siap melahirkan generasi yang unggul serta mampu menjawab tantangan zaman,” tegasnya.

Kegiatan semacam ini perlu ditingkatkan dan didukung penuh oleh seluruh guru. Menurut Zuhri, kegiatan semacam ini sangat membantu para guru dalam menghadapi tantangan seperti intoleransi yang harus disikapi oleh para guru.

“Perlu diaplikasikan secara massif. Guru Pemersatu Bangsa untuk menanamkan nilai-nilai kebhinekaan dan toleransi. Pergunu merupakan wadah yang dapat melahirkan para guru dengan kulitas dan sikap yang penuh kedamaian,”

Zuhri menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini, melainkan akan terus dikembangkan sampai para guru di seluruh Indonesia mendapatkan pelatihan yang sama. Untuk itu, Ia berharap para guru yang sudah tergabung dan mendapatkan pelatihan agar dapat memanfaatkan sebaik mungkin. Sekaligus dapat membuka pelatihan kepada guru yang belum mendapatkan pelatihan.

Kontributor : Erik Alga Lesmana