Jakarta, PP Pergunu

Pimpinan Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PC Pergunu) Jakarta Pusat peringati Hari Lahir Pergunu ke-71 dan Safari Ramadhan 1444 H berkolaborasi dengan Walikota Jakarta Pusat, PCNU Jakarta Pusat, Polres Jakarta Pusat dan Komisioner Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menggelar Tadarus Pendidikan pada Jumat (7/4/2023) di Kantor PCNU Jakarta Pusat Jl. Kramat Lontar No. H 9, Senen, Jakarta Pusat.

Asisten Kesejahteraan Rakyat (Askesra) Jakarta Pusat, Reza Pahlevi pada sambutannya mengatakan, sangat mengapresiasi kegiatan tadarus pendidikan yang digelar oleh Pergunu Jakarta Pusat. Karena penyelenggaraan sekolah ramah anak ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya mewujudkan pendidikan yang nyaman, aman serta ramah bagi anak.

“Ini kegiatan sangat baik sekali dan ini bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam upaya untuk mewujudkan pendidikan yang nyaman, aman dan ramah,” jelas Reza.

Lebih lanjut Reza menuturkan, hendaknya kegiatan ini dapat diaplikasikan setiap sekolah melalui kolaborasi lintas sektor antara pemerintah daerah, pendidik dan tenaga kependidikan, ujarnya. Ia juga mengajak kepada seluruh komponen untuk dapat saling mendukung dalam upaya menciptakan pendidikan nyaman, aman serta ramah anak di satuan pendidikan.

“Ayo kita sama-sama dan saling bahu membahu dan saling mendukung guna menciptakan pendidikan yang nyaman, aman dan ramah anak di satuan pendidikan di wilayah Kota Administrasi Jakarta Pusat,” kata Reza.

Lebih lanjut, pendidikan nyaman, aman serta ramah anak pada dasarnya merupakan model pendidikan yang berupaya memastikan setiap anak secara inklusif berada dalam lingkungan yang aman, nyaman secara fisik, sosial, psikis dan dapat hidup, tumbuh dan berkambang serta berpartisipasi secara wajar. Hal itu sesuai perkembangan serta mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan deskriminasi.

“Untuk merujudkan itu, diperlukan adanya pemahaman yang baik dari para komponen tentang perspektif hak anak sehingga kebijakan yang diambil dapat sesuai dengan kebutuhan,” kata Reza.

Ketua Pergunu Jakarta Pusat, Khaidar Tantowi menjelaskan, kegiatan tadarus pendidikan diikuti 60 peserta terdiri dari para pengurus Pergunu dan para guru sekolah, madrasah serta para guru ngaji se-Jakarta Pusat. Khaidar mengungkapkan kegiatan tadarus pendidikan ini adalah untuk mewujudkan pendidikan yang aman, nyaman dan ramah bagi anak di lingkungan satuan pendidikan wilayah Jakarta Pusat.

“kami juga selalu mendorong para guru untuk menjadi pelopor dan penggerak sekolah ramah anak,” tandasnya.

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Aris Adi Leksono mengungkapkan korban kejahatan bullying di dunia pendidikan berpeluang ke depan menjadi pelaku bullying. Korban akan melakukan balas dendam setelah menjadi kobran bullying.

“Pelaku bullying adalah korban bullying sebelumnya. Kalo praktek bullying tidak kita putus hari ini, maka akan terjadi turun-temurun. Maka kita harus putus mulai hari ini. Jangan ada lagi praktek-praktek bullying,” ungkap Aris.

Sekretrais Umum PP Pergunu itu menjelaskan praktek bullying terjadi di antara sesama peserta didik, dimana ada peserta didik yang lain dianggap memiliki kekurangan atau sering dijadikan objek permainan sehingga menimbulkan hiburan bagi peserta didik lainnya. Dari situ kemudian muncul sikap agresif dan merendahkan antar peserta didik. Menurutnya, pembinaan karakter menjadi sangat penting demi memutus praktek bullying.

“Pembinaan karakter menjadi sangat penting untuk memutus praktek bullying di satuan pendidikan dengan penguatan akhlak anak, spiritual anak, dan sikap sosial anak,” ujarnya pada kegiatan yang bertajuk Menggerakkan Nilai Humanis-Religius di Satuan Pendidikan Kota Administrasi Jakarta Pusat.

Pada kegiatan tersebut hadir pula Ketua PCNU Jakarta Pusat KH Syaifuddin, Kasad Bimas Polres Jakarta Pusat, Ibrahim J. Sadjab dan sekaligus membagikan sejumlah kartu BPJS Ketenagakerjaan secara gratis.

Kontributor : Cang Nur

Editor : Erik Alga Lesmana