Pandemi covid-19 telah merenggut banyak nyawa manusia. Masyarakat secara swadaya mandiri telah ikut berkontribusi dalam penanggulangan wabah tersebut. Mulai dari ikut partisipasi #dirumahsaja, donasi kemanusiaan, sampai membuat inovasi dan kreativitas secara mandiri. Tapi ironisnya di tengah kondisi demikian, ada sebagian masyarakat menciderai rasa kemanuasiaan dengan menolak lokasi tertentu dijadikan tempat pemakaman korban Covid-19.

Hal itu sebagaimana penilaian Ketua Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama, Aris Adi Leksono. “Kita prihatin dengan sikap sebagian masyarakat yang telah menciderai rasa kemanusiaan dengan menolak lokasi pemakaman umum sebagai tempat pemakaman korban Covid-19, saat ini empati swadaya mandiri untuk melawan wabah ini cukup bagus, tapi sebagian mereka telah merusakknya”, terang Aris, disela diskusi online tentang pendidikan kemanusian bersama pengurus Pergunu se-Indonesia, (10/04).

Menurutnya, sikap yang menciderai kemanusiaan tersebut menjadi tanggung jawab pemerintah untuk mencarikan solusinya. Dengan melakukan edukasi secara masif terkait efek kesehatan jenazah korban Covid-19 terhadap lingkungan.

“Kejadian penolakan pemakaman korban Covid-19 di beberapa tempat harus menjadi perhatian pemerintah, sebagai bentuk tanggung jawab, melakukan edukasi dampak kesehatan jemazah korban terhadap lingkungan. Senjatanya kan tidak menyebabkan penularan”, terang Aris yang juga dosen UNU Indonesia.

Lebih lanjut, Aris mengusulkan pemerintah melalui kemenkominfo memberikan himbauan dan sangsi tegas agar televisi, media masa, media sosial tidak menayangkan, memberitakan, dan membiarkan berita yang dapat menciderai rasa kemanusiaan tersebut.

“Ini pemerintah harus tegas, melalui kemenkominfo jangan sampai ada televisi, media masa, media sosial yang menayangkan berita penolakan pemakaman jenazah korban Covid-19. Karena dengan terus share berita dan tayangan seperti itu dapat memprovokasi daerah lain untuk melakukan penolakan”, tegas Aris.

Pergunu berharap wabah ini cepat berlalu, semua aktifitas berjalan normal. Pada kondisi demikian Pergunu menghimbau kepada anggota Pergunu untuk berpartisipasi dalam memberikan edukasi terkait covid-19 kepada masyarakat.