Jakarta, PP Pergunu

Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu) melaksanakan Pendidikan Kader Guru Nahdlatul Ulama (PKGNU) untuk angkatan pertama. Kegiatan kaderisasi formal di tubuh Pergunu ini merupakan amanah Peraturan dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PD dan PRT) serta Peraturan Organisasi (PO) Pergunu.

Penanggungjawab Kaderisasi, Aris Adi Leksono dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan kaderisasi formal ini dilaksanakan sebagai ikhtiar cerdas Pergunu untuk melahirkan kader-kader yang militan, profesional dan berdedikasi terhadap Pergunu dan bertanggungjawab terhadap profesinya

Menurutnya, dengan melaksanakan kaderisasi formal, setiap pengurus dan anggota Pergunu akan mampu mematuhi dan melaksanakan kebijakan serta visi misi organisasi dengan baik.

“Tanpa dilakukannya kaderisasi sebuah organisasi tidak akan dapat bergerak melakukan tugas keorganisasiannya dengan baik” ujar Aris pada pembukaan PKGNU di Aula Serbaguna Universitas Terbuka (UT) Jl. Pondok Cabe Raya, Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten pada Jumat (10/11/2023).

Sekretaris Umum PP Pergunu itu berharap bahwa melalui kegiatan kaderisasi dapat memiliki loyalitas dan dedikasi terhadap pengembangan organisasi. Lebih lanjut ia mengatakan, lima tujuan penting dari pelaksanaan kaderisasi formal ini yaitu:

1) setiap kader Pergunu diharapkan dapat memiliki wawasan ke-NU-an
dan Ke-Pergunu-an,

2) setiap kader Pergunu memahami keorganisasian (Pergunu)
dan keorganisasian profesi pendidik lainnya.

3). Setiap kader Pergunu dapat memahami wawasan
kebangsaan dan kebinekaan

4) setiap Kader Pergunu dapat memahami Nilai-nilai
Modereasi Beragama dan terakhir

5) setiap kader Pergunu diharapkan memiliki jiwa dan mental
teacherpreneurship

“Loyalitas dan dedikasi tidak untuk dirinya sendiri maupun Pergunu. Tetapi untuk NU, bangsa dan negara. Untuk itu, semua pengurus Pergunu wajib mengikuti kaderisasi formal tersebut sehingga nantinya lahir kader terlatih dan berdedikasi tinggi,” ungkap Aris.

“Kita sekarang sedang melakukan pengkaderan, kami mengingatkan dan mewanti wanti ibu dan bapak untuk dapat mengikutinya dengan sungguh-sungguh, wajib mengikuti semua materi sesuai kurikulum tanpa hadir telambat, ini penting karena terlambat saja satu materi, kami persilahkan ibu dan bapak untuk pulang kerumah duluan”, ujar Aris.

Dewan Penasehat PP Pergunu KH As’ad Said Ali menyampaikan bahwa dalam menjalankan organisasi harus mengetahui lawan atau tantangan, kekuatan dan kelemahan. Ia juga menekankan untuk tidak merasa kuat sekalipun jumlahnya cukup banyak. Menurutnya, itulah sebuah prinsip yang harus diketahui.

“Dalam menjalankan organisasi kita harus mengetahui lawan dan tantangan, baru setelah itu harus mengetahui solusi setiap menghadapi tantangan. Kita tidak boleh menganggap kita sudah kuat, tetapi kita harus mengetahui kekuatan dan kelemahan kita sebagai ormas. Itulah prinsip yang harus ada pada diri kita,” ungkap Wakil Ketua BIN era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu.

Hadir dalam pembukaan PKGNU, Ketua PP Pergunu Bidang Kaderisasi Heri Kuswara, Ketua PP Pergunu Bidang Peningkatan Kompetensi Guru Achmad Faozin, Dewan Pakar Mas’ud Adnan, Romi Siswanto mewakili Rektor UT.

Kegiatan PGNU angkatan pertama ini diikuti oleh 100 peserta dari tingkatan PP, PW dan PC se-Jabodetabek dan sekitarnya. Kegiatan ini dilaksankan selamat tiga hari Jumat-Ahad tanggal 10-12 Nopember 2023 dan nantinya akan berlanjut di seluruh wilayah di Indoensia.

Penulis : Erik Alga Lesmana