Jakarta, PP Pergunu
Sabtu, 9 September 2023
Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu) menyelenggarakan Bimtek IKM Seri 9 digelar secara daring melalui zoom meeting. Dengan mengambil tema yang sangat luar biasa yaitu Specta Platform Merdeka Mengajar, Si Kurma dan Chanel NU Online dalam produktivitas pembelajaran di sekolah dan Madrasah.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh PP Pergunu yang mana terdapat ciri khas atau tradisi sebelum dimulainya kegiatan inti, diadakan doa dan tahlil bersama untuk para leluhur, pejuang pendidikan, pembesar NU serta semua ahli kubur dari para peserta bimtek.
Ketua panitia, Faozin, dalam sambutannya mengatakan, “tahlil menjadi tradisi kegiatan ini sekaligus menjadi khasanah kerohanian kita dan memberi kemanfaatan bagi yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia”.
Lebih lanjut, Faozin menjelaskan bahwa PMM belum maksimal dalam pemanfaatannya maka perlu di support agar tidak dijadikan sebagai beban. Dari situ, NU harus bisa memanfaatkan potensi, salah satunya dengan diadakannya Bimtek ini dan adanya Chanel NU Online. Mengutip dari bapak Presiden Jokowi “karya generasi NU sudah mendunia, karya anak bangsa sangat luar biasa, perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan menjadi kontribusi untuk bangsa Indonesia ini”, kata Faozin menirikutan Presiden Jokowi.
Peserta yang mendaftar dalam kegiatan bimtek ini berjumlah 365 orang dan yang sudah bergabung dalam zoom meeting 135 orang dan akan terus bergulir, pungkasnya.
Sambutan selanjutnya dari DPD RI (Abdul Kholik), “Pergunu dari waktu ke waktu sangat konsisten, sebagai upaya selain untuk silaturrahmi, juga untuk pembelajaran dan peningkatan kualitas para guru dari semua tingkatan, tentu ini jadi sebuah apresiasi dan DPD RI selalu terbuka untuk berkolaborasi” terangnya.
Turut hadir dan membuka acara bimtek ini yaitu Wakil Ketua Umum PP Pergunu (Ahmad Zuhri) dengan kalimat pengantarnya “Acara pergunu ini membentang sepanjang garis katulistiwa karena diikuti dari berbagai daerah di ujung Indonesia, menujukkan hikmat pergunu untuk pengembangan SDM tiada henti, tentunya saya sangat mengapresiasi kegiatan ini karena hal ini merupakan salah satu amanah yang disampaikan dari hasil Kongres dan Rakernas Pergunu, yang berfokus pada pengembangan kompetensi guru, Pergunu tidak anti perubahan, dan yang menjadi pertanyaan apakah kita akan memanfaatkan teknologi atau malah kita yang akan dimanfaatkan oleh teknologi”, ujarnya.
Masuk pada acara inti dengan narasumber pertama yaitu Bapak Dakroni, S.Kom.,M.M.SI, menjelaskan bahwa : Eksplorasi PMM Pelatihan Pusat secara online ini banyak manfaatnya diantaranya para guru bisa melakukan Pelatihan Mandiri, mendapatkan referensi mengajar dari sekolah-sekolah terbaik/percontohan, bisa mengaodpsi materi, berkomunitas bersama guru hebat lainnya, mengunggah dan berbagi bukti karya, dan lain sebaginya.
Materi bahan ajar ini sudah melalui kurasi, banyak informasi tambahan dari PMM ini, ada fitur baru yaitu dapat mempelajari bahan ajar tanpa diunduh terlebih dahulu. Jika PMM diupdate, maka muncul konten-konten unggulan, dan yang baru di PMM yaitu Kategori pada Ide Praktik yang memudahkan dalam memilih konten berdasarkan kategori topik dan setiap kategori mencakup konten cerita praktik, bukti karya atau video inspirasi yang berkaitan dengan topik pilihan. PMM akan terus diupdate dan dikembangkan agar materinya lengkap.
Terdapat juga Apresiasi GTK, Uji Kompetensi Kepala Sekolah dan lain sebaginya yang dengan sangat mudah bisa di akses melalui Platform PMM tersebut, PMM ini sudah dibuat sangat canggih namun pemanfaatannya yang masih kurang, jelasnya. Sebagai kalimat penutupnya dengan mengutip dari perkataan Iwan Syahril, “Teknologi tidak akan pernah menggantikan guru-guru yang baik, tapi teknologi bisa membantu guru-guru kita untuk mencapai tujuan-tujuan dengan lebih baik”.
Untuk narasumber kedua yaitu Aldi Rizki Khoiruddin, S.H., sharing terkait NU Online. Website NU Online berada di Jakarta, namun untuk kantor produksinya ada di Semarang. Tim NU Online sangat membuka diri untuk membangun NU Online untuk lebih baik lagi kedepannya. Mengawali dengan kata-kata fenomenal yang diperolehnya “Metode Pembelajaran jauh lebih penting daripada materi pembelajarn, tetapi guru jauh lebih penting daripada metode pembelajaran. Dan Jiwa (ruh) seorang guru lebih penting daripada guru itu sendiri”, terangnya.
NU Online mengarah ke hal-hal yang tematik, dengan menyediakan platform yang ramah yang bisa diakses untuk semua kalangan. NU Online sudah merambah di youtube, instagram, snack video, tiktok dan medsos lainnya. Sebagai contoh NU Online di youtube ada beberapa tema-tema keagamaan seperti belajar tajwid, tentang haid, tata cara wudhu, materi-mteri pesantren, haji dan umrah, dzikir, doa-doa dan lain sebagainya yang bisa di akses dengan mudah.
Selain Website NU Online, terdapat juga Super App NU Online dengan fitur : alquran, tahlil, wirid dan doa, maulid, jadwal shalat, zakat dan sedekah, arah kiblat dan lain sebagainya. Di akhir paparannya diambil kesimpulan “Peran media pembelajaran menjadi niscaya di era disrupsi, dengan itu rintisan yang dimunculkan oleh kerja kreatif menjadi prakarsa yang semakin membesar bagi bola salju, manfaatnya dirasakan oleh masyarakat luas, pungkasnya.
Di akhir acara dibuka sesi tanya jawab kepada kedua narasumber dan ditarik kesimpulan bersama, setelah semuanya tersampaikan. Kemudian acara ditutup oleh MC/Moderator (Tri Muryani) dengan penuh hikmat.
(Rahmat Sarjito)
Post a comment