Jakarta, PP Pergunu
Oleh : Muhammad Imam Styawan*
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Kemampuan membaca peserta didik, (2) Peran guru dan orang tua pada minat belajar dalam kemampuan membaca peserta didik, (3) Faktor pendukung dan penghambat guru dan orang tua pada minat belajar dalam kemampuan membaca peserta didik. Jenis penelitian ini yaitu kualitatif dengan metode atau pendekatan studi kasus Berdasarkan hasil penelitian ini yaitu: (1) Kemampuan membaca peserta didik tergantung dari kemauan peserta didik untuk belajar membaca. Hal ini disebabkan karena adanya faktor orang tua, keluarga dan kesadaran siswa masih rendah dalam belajar membaca. (2) Peran guru pada minat belajar dalam kemampuan membaca siswa yaitu yaitu guru sebagai organisator, guru sebagai fasilitator, guru sebagai pengajar, guru sebagai pembimbing dan guru sebagai motivator.
Kata Kunci: Peran Orang Tua dan Guru, Minat Belajar, Kemampuan Membaca.
A. PENDAHULUAN
Menurut Rulam Ahmadi (2014:38) bahwa pendidikan merupakan suatu proses interaksi manusia dengan lingkungannya yang berlangsung secara sadar dan terencana dalam rangka mengembangkan segala potensinya, baik jasmani (kesehatan fisik) dan ruhani (pikir, rasa, karsa, cipta, dan budi nurani) yang menimbulkan perubahan positif dan kemajuan, baik kognitif, afektif, maupun psikomotorik yang berlangsung secara terus-menerus guna mencapai tujuan hidupnya.
Pendidikan sebagai wahana pembudayaan harus mampu melahirkan insan berbudaya dan beradab, yang dapat mengembangkan kecerdasan pikiran (olah pikir), kreativitas karsa (olah karsa), dan ketangkasan olahraga (olah raga). Dengan kata lain, pendidikan sebagai proses pertumbuhan kapabilitas berbudaya dan beradab itu adalah pendidikan budi pekerti atau pendidikan berkebudayaan. Lewat proses pendidikan yang berkebudayaan, anak-anak sebagai benih harapan itu bisa tumbuh menjadi pohon yang sehat, dengan akar yang menghunjam dalam, batang pohonnya tinggi menjulang, cabang dan rantingnya terjurai rapi, daun yang rindang, dan buah yang lebat-bernas. Akar yang kuat adalah karakter yang tangguh; batang yang tinggi menjulang adalah wawasan pengetahuan yang luas; cabang dan rantingnya adalah kompetensi dan kreativitas tata kelola; daun yang rindang adalah kemampuan kerja sama semangat bhinneka tunggal ika; sedang buah yang lebat-bernas adalah kreativitas yang bermanfaat bagi diri dan sesama (Yudi Latif, 2020: 27).
Pendidikan sebagai basis utama untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Peserta didik harus memiliki karakter yang baik dan jiwa yang sehat. Yang diibaratkan sebagai pohon yang memiliki akar yang kuat; batang yang tinggi menjulang; cabang dan ranting; daun yang rindang; serta buah yang lebat. Sehingga mampu menjawab tantangan zaman yang semankin canggih dan berkembang. Perhatian utama dalam pendidikan mengarah pada peserta didik. Peserta didik merupakan anak didik yang butuh bimbingan dan arahan seorang guru. Keberhasilan peserta didik adalah harapan guru. Untuk dapat melaksanakan secara baik guru harus memahami peserta didik seutuhnya agar guru dapat memberikan layanan secara profesional kepada peserta didik.
Sebagaimana dijelaskan dalam Permendikbud No. 20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah “Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah memiliki kompetensi pada tiga dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Adapun dimensi keterampilan dalam hal ini khususnya pada jenjang pendidikan dasar sebagai berikut: 1) kreatif; 2) produktif; 3) kritis; 4) mandiri; 5) kolaboratif; 6) komunikatif.
Proses kegiatan belajar mengajar akan berjalan dengan baik serta tercapai tujuan pembelajaran apabila ada peran orang tua dan guru. Hal ini dharapkan dapat berdampak meningkatkan minat belajar dan kemampuan membaca peserta didik. Kemampuan membaca merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik agar memahami dan mengetahui materi yang dipelajari. Hasil penelitian The United Nation Educational, Scientific And Cultural Organization (UNESCO) minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan hanya 0,001 %. Sedangkan menurut Program For International Student Assessment (PISA), Indonesia menjadi bagian dari 10 negara yang memiliki tingkat literasi rendah di tahum 2019, peringkat ke 62 dari 70 negara. Dalam hal ini perlu meningkatkan kemampuan membaca terutama pada jenjang sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah karena berpengaruh terhadap hasil belajar serta sangat penting bagi kehidupan selanjutnya. Untuk itu diperlukan peran guru dalam kemampuan membaca serta motivasi dari orang tua.
Keluarga adalah madrasah pertama anak. Peranan orang tua begitu sangat penting. Anak perlu dibekali dan diberikan dorongan oleh orang tua agar memiliki prinsip hidup. Tanggung jawab orang tua mendidik dan membina anaknya, suapaya anak dapat mengembangkan kemampuannya sesuai dengan perkembangan zaman serta memiliki kualitas hidup yang baik. Sedangkan tugas guru di sekolah berpengaruh terhadap minat belajar anak. Sehingga guru juga berperan memotivasi peserta didik dan memberikan perhatian lebih bagi peserta didik yang belum aktif di kelas.
Berdasarkan asumsi di atas, peneliti tertarik meneliti lebih lanjut tentang peran orang tua dan guru dalam kemampuan membaca peserta didik. Selanjutnya mengangkat dalam sebuah penelitian dengan judul “Peran Orang Tua dan Guru Pada Minat Belajar Dalam Kemampuan Membaca di MI Nurul Mutaallimin”.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi fokus penelitian yaitu: peserta didik kelas VI, orang tua peserta didik kelas VI, beserta guru wali kelas VI. Jumlah peserta didik kelas VI adalah 13 peserta didik. Kemudian peneliti hanya mengambil 3 peserta didik yang menjadi sampel penelitian, di mana terdapat 3 peserta didik yang belum lancar dalam membaca.
B. KAJIAN TEORI
- Peran Orang Tua
Lembaga yang paling penting dalam membentuk kepribadian anak adalah keluarga. Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa esensi pendidikan merupakan tanggung jawab keluarga, sedangkan sekolah hanya berpartisipasi (M. Sochib, 2000). Orang tua memiliki peran paling besar untuk mempengaruhi anak pada saat anak peka terhadap pengaruh luar, serta mengajarnya selaras dengan temponya sendiri. Orang tua adalah sosok paling mengenal kapan dan bagaimana anak belajar sebaik-baiknya (Dwi Sunar, 2007).
Orang tua terdiri dari ibu dan ayah. Yang mengandung dan membesarkan serta mempunyai tanggung jawab besar untuk membimbing dan mengasuh anaknya yang memiliki tanggung jawab masing-masing dengan cara memberikan contoh dan sikap yang baik. Rosyi Datus Saadah mengungkapkan bahwa orang tua adalah salah satu institusi terkecil yang terdiri dari ayah dan ibu di dalam rumah tangganya yang terjalin hubungan interaksi antar sesama yang sangat erat (Ahmadi Farid, 2021: 65).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa orang tua atau keluarga merupakan lingkup terkecil di dalam suatu masyarakat yang terdiri dari ayah dan ibu yang memiliki tanggung jawab untuk mengasuh dan membimbing anaknya.
- Minat Belajar
Minat merupakan motivasi dari dalam diri seseorang atau faktor yang menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara selektif yang dipilihnya suatu obyek atau kegiatan yang menguntungkan, menyenangkan dan lama-kelamaan akan mendatangkan kepuasan dalam dirinya. Begitu pula sebaliknya jika kepuasan berkurang maka minat seseorang berkurang. Sedangkan belajar merupakan aktivitas yang disengaja dan dilakukan oleh individu agar terjadi perubahan kemampuan diri, anak yang tadinya tidak mampu menjadi mampu, anak yang tidak terampil menjadi terampil (Naniek Kusumawati dan Endang Sri, 2019:1).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan minat belajar merupakan tindakan seseorang atau individu yang memiliki dorongan dan kemauan yang kuat untuk mengetahui dan memahami sesuatu hal. Dari yang tidak tahu menjadi tahu dan tidak mampu menjadi mampu. Jika minat belajar anak atau individu kuat akan memiliki keseriusan, keikhlasan, serta kegigihan untuk belajar. Namun sebaliknya, jika memiliki minat belajar rendah, minat belajar akan rendah dan tidak memiliki gairah untuk belajar. Adapun fungsi minat belajar yaitu:
a. Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan belajar
Tidak tertutup kemungkinan peserta didik yang rendah dalam belajarnya maka kesulitan dalam pelajarannya. Kesulitan belajar menandakan minat belajar yang rendah. Namun sebaliknya, jika anak atau individu mudah dalam belajarnya pertanda minat belajarnya begitu kuat.
b. Pendorong tercapainya prestasi
Minat yang baik akan mendorong peserta didik memiliki kemauan untuk selalau belajar yang baik. Karena seseorang melakukan usaha dan kerja keras untuk mencapai suatu tujuan, sehingga memiliki keseriusan dan ketekunan dalam mecapai prestasi yang baik.
- Membaca
Membaca merupakan sebuah aktivitas berupa melafalkan atau mengeja sebuah tulisan. Hal ini sesuai dengan yang tertuang di dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yang menyatakan bahwa membaca adalah mengeja atau melafalkan apa yang tertulis (Deepublish, 2019).
Dalam (Deepublish, 2019), tertulis bahwa ada setidaknya 4 makna dari kata “baca” atau “membaca” yaitu:
- Melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis, bisa dengan melisankan atau hanya dalam hati.
- Mengeja atau melafalkan apa yang tertulis .
- Mengucapkan sesuatu yang tertulis.
- Memperhitungkan/memahami isi sebuah tulisan/simbol/gambar.
Menurut Tampubolon dalam (Jahrir, 2020) membaca merupakan satu bagian dari komponen tulisan, satu dari keempat keterampilan dalam keterampilan komunikasi. Membaca merupakan keterampilan memahami kata-kata, kalimat-kalimat, paragraf-paragraf yang terdapat dalam sebuah bacaan sampai memahami secara evaluatif dan kritis dari isi seluruh bacaan.
C. METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif studi kasus. Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang gerakan sosial atau timbal balik, tentang kehidupan seseorang, perilaku dan juga tentang fungsi organisasi, dan cerita (Metode Penelitian Kualitatif, 2018).
Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian di MI Nurul Mutaallimin Kecamatan Sanankulon. Yang terletak di Dusun Sumberbuntung Desa Kalipucung Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar. Alasan peneliti memilih tempat ini karena peneliti mengabdi di lembaga tersebut. Sehingga lebih memudahkan peneliti untuk meneliti lebih mendalam. Di samping itu juga menghemat biaya tranportasi dan biaya yang lain serta mempermudah memperoleh data secara cepat dan tepat.
Hasil dari penelitian ini yaitu dengan cara melakukan pengecekan keabsahan data dan pemeriksaan sebagai pertanggungjawaban. Pada penelitian ini menggunakan penelitian trianglusi. Trianglusi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data di luar data itu sendiri sebagai pembanding.
D. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil observasi, wawancara, serta dokumentasi, peneliti akan menginterpretasikan hasil wawancara serta dokumentasi dengan peserta didik, guru, serta orang tua sebagai informan “Peran Orang Tua dan Guru Pada Minat Belajar Kemampuan Membaca di MI Nurul Mutaallimin”. Dari hasil penelitian di kelas VI terdapat beberapa penyebab ketiga peserta didik tersebut tidak bisa membaca serta peran orang tua dan guru dalam meningkatkan minat belajar kemampuan membaca peserta didik.
Berdasarkan hasil penelitian, penyebab ketiga peserta didik tidak bisa membaca karena kurangnya motivasi dari orang tua, saudara, serta kurangnya kesadaran peserta didik dalam belajar membaca. Kemampuan peserta didik tergantung pada kemauan peserta didik untuk belajar membaca. Hal ini didukung oleh pernyataan dari ketiga peserta didik maupun dari pihak keluarga peserta didik MI Nurul Mutaallimin yaitu ada salah satu peserta didik yang sudah mengenal huruf akan tetapi masih kurang bimbingan dari orang tua sehingga membuat malas untuk belajar membaca. Kemudian ada juga peserta didik yang memiliki keterlambatan dalam perkembangan berbicara. Hal ini tidak boleh dipaksakan dan harus dilakukan secara bertahap.
E. PENUTUP
Peran orang tua atau keluarga begitu penting dalam membesarkan anak, mengasuh, serta membimbing. Sosok orang tua adalah orang yang paling mengenal anak lebih mendalam. Sedangkan guru sebagai fasilitator yang memfasilitasi peserta didik baik berupa media pembelajaran dan metode pembelajaran. Sehingga dibutuhkan kolaboratif antara orang tua, peserta didik, serta guru dalam mewujudkan minat belajar serta kemampuan membaca peserta didik meningkat. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai batu loncatan peneliti lain untuk menginterpretasikan dan meneliti dunia pendidikan ke depan untuk menjadi lebih baik.
F. DAFTAR PUSTAKA
Nur Ardila, Salminawati, Lailatun Nur Kamalia Siregar, Peran Orang Tua Dan Guru Pada Minat Belajar Dalam Kemampuan Membaca Siswa di SD Negeri 107403 Cinta Rakyat Kecamatan Percut Sei Tuan (Studi Kasus Pada Kemampuan Membaca Siswa), Vol. 12 No. 2 (Desember 2022), 115.
Arianti, Peran Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa, Vol. 12 No 2 (Desember 2018), 127.
Ahmadi, Rulam. 2014. Pengantar Pendidikan Asas dan Filsafat Pendidikan, Yoyakarta:Ar-Ruzz Media.
Ahmadi Farid. 2021. Desain Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran Daring, Semarang: Qahar Publisher.
Sochib, M. 2000. Pola Asuh Orang Tua Dalam Membantu Anak Mengembangkan Disiplin Diri. Jakarta: Rineka Cipta.
Naniek Kusumawati dan Endang Sri. 2019. Strategi Belajar Mengajar Di Sekolah Dasar, Jawa Timur: CV.AE Media Grafika.
Deepublish, P. (2019, Desember 16). Penerbit Buku Deepublish. Retrieved 11 2021, from https://penerbitbukudeepublish.com/pengertian-membaca/.
Jahrir, A. 2020. Membaca. Surabaya: Qiara Medi.
Salim. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Citapustaka Media.
KBBI Online. (2016). KBBI Online. Retrieved 11 Friday, 2021, from https://kbbi.kemdikbud.go.id/.
*Penulis merupakan Pendidik di salah satu lembaga Kabupaten Blitar sekaligus anggota Pergunu
Post a comment