Pekalongan, PP Pergunu
Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP PERGUNU) bekerjasama dengan Kementrian Agama Republik Indonesia (KEMENAG RI) menggelar workshop guru PAI SMA dan SMK se-Pekalongan tentang pentingnya moderasi beragama demi menjaga persatuan ditengah keberagaman dalam menangkal maraknya isu intoleransi, di Hotel Sahid Mandarin, Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (6/11/2021).
Dewan Pakar PP Pergunu, Ruswan, yang juga selaku narasumber pada acara tersebut mengatakan bahwa saat ini dibutuhkan peningkatan kualitas guru agar dapat membekali pelajar tentang pemahaman agama yang moderat. Ia berharap para guru bisa menyiapkan calon-calon pemimpin bangsa dengan pemikiran yang moderat dan toleran karena itu sangat penting.
“Agenda ini sangat positif untuk guru-guru dalam membekali pemahaman agama yang moderat. Belum lagi menyoal kehidupan masyarakat yang membutuhkan teknologi sebagai kebutuhan untuk menjawab tantangan zaman. Saya berharap agar para guru bisa menyiapkan calon-calon pemimpin bangsa dengan pimikiran yang moderat,” ungkap Ruswan yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Rektor II UIN Walisongo Semarang itu.
Peran guru dalam menyiapkan generasi pemimpin masa depan menjadi sangat penting mengingat guru adalah tokoh utama dibalik generasi yang akan datang nanti. Saat ini, menurut Ruswan, tantangan guru semakin berat, disamping harus menyiapkan generasi yang moderat dan toleran, guru juga dituntut untuk terus mengikuti perkembangan tekhnologi agar tidak tertinggal.
Rais Syuriah PCNU Kabupaten Pekalongan, KH. Syaiful Bahri yang juga sebagai narasumber pada acara tersebut menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi titik awal dalam menggiatkan guru di kalangan Nahdlatul Ulama untuk memberikan semangat nasionalisme yang tinggi kepada anak didik sehingga kehidupan bernegara kedapannya bisa lebih kokoh.
Menurutnya, negara ini bertumpu pada generasi atau kalangan anak muda, oleh karenanya mereka harus dibekali pemikiran yang moderat dan rasa semangat nasionalisme yang tinggi. Mereka mau tidak mau akan mewarisi generasi yang sekarang. Untuk itu, menurut Kiai Syaiful yang paling utama sekarang adalah dipastikan terlebih dahulu bahwa gurunya betul-betul mempunyai sikap moderat dan nasionalisme.
“Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi titik awal dalam menggiatkan guru khususnya di kalangan Nahdlatul Ulama agar bisa memberikan semangat nasionalisme terhadap peserta didik. Sehingga kedepannya dalam kehidupan bernegara lebih kokoh. Bagaimanapun nasib negara ini juga bergantung pada generasi muda serta bertumpu dikalangan anak muda,” kata Kiai Syaiful.
Kontributor : Mushonifin
Editor : Erik Alga Lesmana
Post a comment