Sembilan Program Strategis Untuk Para Guru Bintang Sembilan “Pergunu, Guru Mulia Membangun Peradaban Bangsa”
Jakarta, PP Pergunu
Setengah tahun berlalu, kongres ketiga Pergunu dilaksanakan. Sebagai bagian terkecil yang turut berkiprah di Pergunu, penting kiranya, untuk saling mengingatkan sesama para guru bintang sembilan, dalam mengejawantahkan peran dan fungsinya sebagai salah satu organisasi profesi terbesar di dunia. Kongres ketiga pergunu telah mengamanatkan “Sembilan Program Strategis Untuk Para Guru Bintang Sembilan” untuk dilaksanakan dan terus ditingkatkan sebagai bentuk komitmen dan kesungguhan pergunu dalam turut serta terdepan dalam “Merawat Jagat Membangun Peradaban”. Kesembilan program penting tersebut diuraikan secara singkat sebagai berikut:
Pertama. Komitmen Ideologi Pergunu. Pergunu yang merupakan salah satu badan otonom perkumpulan nahdlatul ulama berkewajiban senantiasa terdepan dalam mengamalkan tiga pilar penting ajaran ahlissunnah wal jama’ah an-nahdliyah (Aswaja An-nahdliyah) baik amaliah (pola tindak), fikrah (pola fikir) dan harakah (pola gerakan). Oleh karenanya semua komponen pengurus dan anggota pergunu wajib selaras dan sinergi dengan pedoman dan ajaran yang terdapat dalam tiga pilar penting nahdlatul ulama. Selanjutnya Pergunu sebagai organisasi profesi tenaga pendidik dan kependidikan yang bernaung didalam nahdlatul ulama berkewajiban mengamalkan empat Pilar Berbangsa dan Bernegara, yaitu Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.
Usaha cerdas Pergunu dalam mengejawantahkan ajaran ahlissunnah wal jama’ah an-nahdliyah (Aswaja An-nahdliyah) dan empat pilar dalam berbangsa dan bernegara adalah dengan melaksanakan program pendidikan kader pergunu untuk para pengurus dan anggota. Program pendidikan kader tersebut dikenal dengan nama Pendidikan Guru NU (PGNU) dan dan Pendidikan Kepemimpinan Guru NU (PKGNU). Pendidikan Guru NU (PGNU) diselenggarakan untuk mempersiapkan dan mewujudkan guru NU menjadi garda terdepan dalam melaksanakan dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung didalam ajaran ahlissunnah wal jama’ah an-nahdliyah (Aswaja An-nahdliyah) dan empat pilar kebangsaan. Pendidikan ini harus diikuti oleh seluruh pengurus dan anggota pergunu yang merupakan syarat wajib menjadi pengurus pergunu pada semua tingkatan. Sementara Pendidikan Kepemimpinan Guru NU (PKGNU) diselenggarakan untuk mempersiapkan guru NU menjadi pemimpin unggul dan terbaik diberbagai organisasi khususnya organisasi pendidikan.
Kedua. Konsolidasi Organisasi. Konsolidasi merupakan salah satu program strategis yang terus menerus dilakukan oleh pergunu setidaknya sejak pergunu lahir kembali di kongres pertama pada tanggal 22-24 juli 2011 di Pondok Pesantren Amantul Ummah Pacet Mojokerta Jawa Timur, keberhasilan Konsolidasi dalam kurun waktu 12 tahun ini, Pergunu telah mempunyai Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Cabang di Seluruh Indonesia. Pimpinan Anak Cabang dan Pimpinan Ranting di Pulau Jawa, Bali, NTB dan Sebagian di Pulau Sumatera. Yang paling spektakuler hasil dari konsolidasi organisasi, saat ini sudah bergabung lebih dari satu juta guru NU yang terdaftar secara resmi pada Sistem Informasi Sensus Nasional Anggota Pergunu yang dikenal dengan nama SIMAS Pergunu.
Dalam Konsolidasi Organisasi ini, Keputusan Kongres Pergunu ketiga mengamanatkan Pimpinan Pergunu pada semua tingkatan untuk dapat memperkuat dan memperluas jaringan pergunu dengan membentuk Pimpinan Cabang Istimewa Pergunu di luar negeri (PCI Pergunu) dan terus melakukan pembentukan Pimpinan Anak Cabang dan Pimpinan Ranting di semua wilayah Indonesia. Dalam hal penataan organisasi, Konsolidasi Pergunu dilakukan dengan memberikan workshop atau pelatihan kepada Pengurus Pergunu pada semua tingkatan tentang tata kelola organisasi Pergunu sesuai Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga, Peraturan Organisasi, Peraturan Administrasi dan Kode Etik Pergunu. Selain itu Pergunu pada semua tingkatan diwajibkan untuk mensosialisasikan Hasil-hasil kongres Ketiga Pergunu untuk dapat diterjemahkan dan diimplementasikan kedalam berbagai kegiatan dan aktifitas organisasi.
Ketiga. Peningkatan Kapasitas Kompetensi Pergunu. Kongres ketiga Pergunu sangat peka terhadap kualitas pendidik dan tenaga kependidikan yang terhimpun didalam pergunu. Oleh karenanya, Pergunu melanjutkan dan memaksimalkan berbagai potensi untuk memberikan berbagai seminar, Halaqah, pelatihan, workshop, loka karya dan sejenisnya untuk diberikan kepada pendidik dan tenaga kependidikan dilingkungan Nahdlatul Ulama. Di Era VUCA, Community 5.0 dan Revolusi Industri 4.0, Pergunu mempersiapkan SDMnya agar mampu menjawab tantangan global yang serba disruptif dan serba digital ini. Keputusan Kongres Ketiga Pergunu, mengamanahkan untuk melaksanakan Program-program seperti Pelatihan Aplikasi berbasis Web dan Android, Pelatihan Teacherpreneurship, Workshop Jurnal Ilmiah, Bimtek Kebinekaan Global, Bimtek Moderasi Beragama. Berbagai program Peningkatan Kapasitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pergunu ini akan didukung dengan Penerbitan Jurnal Ilmiah, Penerbitan Buku, Penguatan Jaringan dan Kerjasama dengan Internal NU, Nasional dan Internasional, Desiminasi Model Pendidikan Amanatul Ummah dan Pengembangan Pendidikan Tinggi NU.
Keempat. Peningkatan Kesejahteraan Pergunu. Pergunu sangat concern terhadap kondisi ekonomi pendidik dan tenaga kepandidikan baik dilingkungan NU maupun di Indonesia. Oleh karenanya, program peningkatan kesejahteraan ini akan terus dilakukan oleh pergunu dengan membentuk berbagai unit usaha. Unit-unit usaha yang dimaksud saat ini terhimpun didalam sebuah koperasi yang sudah didirikan pergunu yaitu Koperasi Konsumen Pergunu Berkah Sejahtera (KK-Pergunu-BS). Melalui koperasi ini, diharapkan khususnya anggota pergunu dapat mengoptimalkan bakat, minat potensi dan kreatifitasnya dalam berbagai jenis usaha. Dengan demikian, anggota pergunu tidak hanya cerdas dan terampil dalam mendidik anak bangsa namun juga sukses berwirausaha, itulah sejatinya seorang teacherpreneur.
Kelima. Pergunu Peduli Pendidikan Anak Bangsa. Hasil kongres ketiga pergunu juga mengamanatkan bagaimana pergunu tetap istiqomah untuk peduli pendidikan anak bangsa dengan terus meningkatkan beasiswa sekolah dan kuliah untuk anak bangsa. Setidaknya dalam kurun waktu 12 tahun terakhir ini, pergunu telah memfasilitasi generasi bangsa terutama dari keluarga tidak mampu untuk mendapatkan pendidikan pada jenjang perguruan tinggi, pergunu sudah bekerjasama dengan lebih dari 50 perguruan tinggi di Indonesia dalam rangka pemberian beasiswa kuliah. Dan saat ini sudah lebih dari 1000 anak bangsa dari seluruh wilayah di Indonesia yang mendapatkan beasiswa Pergunu. Beasiswa kuliah ini tidak hanya diberikan kepada pengurus, anggota dan keluarga pergunu namun juga diberikan kepada siapapun anak bangsa yang kurang mampu dari sisi ekonomi.
Keenam. Perlindungan Hukum dan Advokasi. Guru merupakan profesi termulia dalam membangun generasi bangsa. Oleh karenanya, Kongres ketiga Pergunu mengamanatkan kepada Pergunu untuk mendirikan Lembaga Bantuan Hukum atau Lembaga Mediasi sebagai bentuk perlindungan dan pendampingan pergunu kepada Pengurus, Anggota dan yang lainnya agar mereka dapat dengan aman dan nyaman dalam menjalankan tugas profesinya. Atas dasar itu, Pergunu telah membentuk Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH) sebagai jawaban atas persoalan-persoalan guru dan tenaga kependidikan yang acap kali muncul di negara kita ini.
Ketujuh. Pendirian Lembaga Pendidikan Amanatul Ummah dan Perguruan Tinggi. Kongres ketiga Pergunu juga mengamanahkan agar segera mendirikan Lembaga Pendidikan baik Pesantren, Sekolah/madrasah Amanatul Ummah di Seluruh Provinsi di Indonesia. Pesantren, Sekolah/madrasah yang akan didirikan mengacu kepada model dan kurikulum yang diterapkan di Amanatul Ummah Pacet Mojokerto Jawa Timur. Model Kurikulum yang diterapkan di Amanatul Ummah Pacet Mojokerto jawa Timur ini telah berhasil mewujudkan peserta didik yang cerdas baik intelektual maupun spiritual, berwawasan global, berbasis kearifan lokal, berjiwa nasionalisme, dan tentu memiliki karakter yang tangguh dan berakhlakul karimah sesuai ajaran Ahli Sunnah Waljamaah Annahdliyah. Pada forum tertinggi ini pula, Pergunu diamanahkan untuk dapat mendirikan perguruan tinggi atas nama Pergunu sebagai salah satu solusi terbaik di bidang pendidikan tinggi khususnya bagi warga NU.
Kedelapan. Olimpiade Pergunu. Program yang diputuskan dalam kongres pergunu ketiga ini, akan digulirkan dalam rangka memacu motivasi guru NU dan Pimpinan Pergunu di tingkat Wilayah, Cabang, Cabang Istimewa, Anak Cabang dan Ranting untuk berprestasi dalam bidang keguruan, keaswajaan, tata kelola organisasi, Olahraga dan seni. Program ini, akan dapat melihat dan menemukan peta kompetensi dan prestasi guru NU di seluruh Indonesia dan tentunya tentang Tata Kelola Organisasi Pergunu di semua tingkatan.
Kesembilan. Rekomendasi Pergunu. Dalam Kongres ketiga Pergunu ini, direkomendasikan berbagai hal untuk dapat dijadikan pertimbangan baik oleh pemerintah, instansi terkait dan yang lainnya. Rekomendasi teresebut antara lain: Pendidikan Politik dan Persoalan Korupsi, Persoalan Pajak, Pentingnya diterapkan Pendidikan Nilai-Nilai Kepesantrenan dalan Kurikulum Pendidikan Karakter, Penolakan Keras terhadap LGBT, Revisi terhadap draft RUU Sisdiknas, Pentingnya Pembentukan Komisi nasional pendidikan (Komnasdik), Pengelolaan dan penyelenggaraan program sertifikasi guru dan Sertifiksi Dosen diselenggarakan oleh organisasi profesi. Secara Lengkap Rekomendasi Pergunu kepada Pemerintah dan berbagai instansi/institusi termaktub didalam Buku Hasil Kongres Ketiga Pergunu.
Kesembilan Program Strategis ini, merupakan pengejawantahan dari empat aspek yang wajib dimiliki dan diimplementasikan Pergunu dalam membangun, mencerdaskan dan mensejahterakan guru dan generasi bangsa. Aspek yang dimaksud meliputi: Pertama Aspek Intelektual. Guru harus cerdas baik spiritual maupun intelektual. Kedua Aspek Finansial. Artinya bahwa guru dan keluarganya harus sejahtera dari sisi ekonomi dan kehidupannya, yang Ketiga adalah Aspek Sosial. Artinya bahwa guru harus banyak berkontribusi dan mengabdi ditengah-tengah masyarakat, guru harus menjadi solusi bagi lingkungan sekitar. Aspek terakhir atau keempat adalah Aspek Jejaring. Artinya bahwa guru harus banyak berkomunikasi, berinteraksi, beradaptasi dan membangun kerjasama dengan berbagai pihak baik antar personal maupun antar institusi/organsiasi. Melalui membangun dan mengembangkan jaringan inilah guru akan banyak mendapatkan manfaat baik dari sisi pengkayaan ilmu, pengetahuan dan keterampilan maupun dari sisi peningkatan kapasitas aspek kehidupan lainnya.
Oleh : Dr. H. Heri Kuswara, M.Kom
Sekretaris PP Pergunu
Sumber:
- Softcopy Buku Hasil Kongres Ketiga Pergunu berjudul “Guru Mulia Membangun Peradaban Bangsa”. Dibuat pada 20 Juni 2022.
- Sambutan dan amanat Ketua Umum Pergunu (Prof Dr. KH. Asep Saefudin Chalim, MA) pada Kongres Ketiga Pergunu tanggal 27-29 Mei 2022 di Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto
Continue Reading
Anggota Pergunu SD Hasanudin 4 Kota Semarang Tetap Semangat Mendidik Dalam Kondisi Banjir
Semarang, PP Pergunu
Banjir bukan alasan untuk berhenti belajar mengajar. Meski sekolah ikut terendam banjir, Sekolah SD Islam Hasanuddin 4, Kota Semarang, Jawa Tengah tetap melakukan belajar mengajar seperti biasanya. Pada akhir liburan semester ganjil, bencana banjir melanda daerah Kota Semarang dan sekitarnya.
Hal itu mengakibatkan sekolah SD Islam hasanuddin 4 juga terkena dampaknya. Banjir mulai terjadi pada hari Jumat (30/12) dikarenakan hujan deras tiga hari berturut-turut yang melanda seluruh Wilayah Kota Semarang dan sekitarnya.
Bertepatan pada hari Sabtu (31/12/2022) halaman sekolahan sudah tergenang air sedalam 10 cm, sedangkan akses menuju sekolahan sudah tidak bisa dilewati sepeda motor. Awal mula rencana masuk sekolah pada Senin (2/1), ditunda karena banjir di depan SD mencapai ketinggian 75 cm atau sepaha orang dewasa. Sambil menunggu informasi pantauan ketinggian air para guru bekerja di rumah untuk menyelesaikan administrasi.
Pada hari Rabu (4/1) guru dan staf mengadakan pemantauan di sekolah dan mengadakan pembersihan lingkungan sekolah. Hasil dari pemantauan melaporkan ketinggian air di lingkungan sekolah masih 20 cm maka dari itu bersih-bersih dilakukan seadanya dan dilanjutkan hari Jumat (6/1).
Kegiatan bersih-bersih di ikuti guru, staf dan hadir HM Faojin Wakil Ketua PP Pergunu yang juga sebagai Pengawas PAI Kenenag Kota Semarang ikut membantu membersihkan lingkungan SD Islam Hasanuddin 4 sekaligus memberi motivasi dan pembimbingan agar tetap semangat dalam mendidik generasi nahdliyin, walau kadang banjir melandanya.
Atas nama sekolah, Zamah Syari selaku kepala sekolah mengucapkan terimaksaih atas support dan bantuannya kepada pimpinan pusat PERGUNU. Dengan itu besok hari Senin 9 Januari 2022 bisa mengadakan KBM seperti biasanya.
Continue ReadingPergunu Jakarta Barat Lantik 8 PAC Tingkat Kecamatan Secara Serentak
Jakarta Barat, PP Pergunu Jakarta
Pimpinan Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PC PERGUNU) Jakarta Barat melantik delapan Pengurus Anak Cabang (PAC) tingkat kecamatan secara serentak pada Sabtu, (10/12/2022) di kantor PCNU Jakarta Barat, Jln. Bojong Raya, Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat.
“Hari ini PAC yang dilantik ada delapan kecamatan yaitu Kali Deres, Taman Sari, Tambora, Cengkareng, Grogol, Petamburan, Kembangan dan Kebon Jeruk. Setelah dilantik para pengurus PAC ini nantinya akan melakukan rapat kerja (Raker) dan kita dari pimpinan cabang akan terus mengawal,” ujar Nur Sehat Ketua PC Pergunu Jakarta Barat.
Nur Sehat menjelaskan bahwa pelantikan serentak ini menjadi bukti bahwa Pergunu solid dan terus mengembangkan kaderisasi hingga nantinya ke tingkat Ranting. Kegiatan yang dilakukan selama ini masih sering dilaksanakan di pengurus cabang. Menurutnya, setelah PAC terbentuk kegiatan Pergunu akan merata di seluruh Kecamatan.
Nur Sehat menceritakan secara singkat awal terbentuknya PAC di delapan kecamatan dan kemudian dilantik secara serentak. Hal itu diawali dengan rapat kerja pimpinan cabang salah satu hasilnya adalah untuk segera membentuk pengurus tingkat Kecamatan. Berdasarkan koordinasi dengan para guru NU yang tersebar di Jakarta Barat, para guru itu diberi tanggung jawab untuk mebentuk kepengurusan.
Tidak butuh lama, para guru menyerahkan struktur tingkat kecamatan kepada pengurus cabang. Setelah melakukan verifikasi dan dinyatakan menenuhi syarat akhirnya diberi Surat Keputusan (SK) oleh Pimpinan Wilayah Pergunu DKI Jakarta.
“Pada hari ini kita dapat melaksakan pelantikan PAC Pergunu se-Jakarta Barat secara serentak delapan kecamatan sekaligus,” ungkapnya.
Nur Sehat menegaskan bahwa Pergunu selalu berkomitmen untuk mengajarkan nilai-nilai Islam yang moderat dan toleransi. Tidak ada di dalam organisasi Pergunu yang mengajarkan gerakan radikalime. Menurutnya, Pergunu lahir dari para tokoh NU yang mempunyai sikap moderat dan toleran yang kuat.
“Melalui para guru yang tergabung di Pergunu sudah pasti akan mencegah peserta didiknya melakukan kegiatan yang mengarah pada intoleransi dan radikalisme. Saya pastikan Pergunu tidak ada yang mengajarkan demikian. Karena kita semua diajarkan untuk berkomitmen kuat terhadap nilai-nilai ke-Indonesiaan,” ujar Nur Sehat yang juga Kepala Sekolah SMPN 89 Jakarta itu.
Ketua PC Pergunu Jakarta Barat dua periode itu mengajak bagi para guru yang lainnya yang belum bergabung, Pergunu selalu terbuka untuk menerima anggota baru. Pergunu mempunyai peran penting terhadap bangsa Indonesia ke depan. Karena masa depan Indonesia ada pada peserta didik dan peserta didik tergantung pada guru.
Sebelumnya, hasil kongres PP Pergunu ke III pada Mei 2022 di Mojokerto memerintahkan seluruh pengurus cabang Pergunu se-Indonesia untuk membentuk pengurus tingkat Kecamatan dan Kelurahan. Menurut data Sistem Informasi (SIMAS) Pergunu yang dipaparkan oleh Sekretaris Umum PP Pergunu, Aris Adi Leksono ketika rapat dengan DPR RI pada 23 September 2022 lalu, PAC Pergunu di seluruh Indonesia sudah terbentuk lebih dari 500 pengurus tingkat Kecamatan dan akan terus bertambah.
Kontributor : Erik Alga Lesmana
Continue Reading