Jakarta, PP Pergunu

Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tekhnologi Republik Indonesia (KEMENDIKBUDRISTEK RI) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Program Organisasi Penggerak (POP) di Hotel Orchardz Jayakarta Hotel, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu (11/06/2022).

Ketua Pelaksana Ardariksa Zukhruf Kurniaullah mengatakan dalam sambutannya bahwa salah satu amanat undang-undang dasar adalah mencerdasarkan kehidupan berbangsa. Untuk itu, saat ini pemerintah terus berusaha untuk mewujudkan amanat tersebut.

“Kiai Asep pernah berpesan apabila menjadi guru maka akan ada masanya kita tidak dibutuhkan lagi karena google lebih tau dan lebih pintar apabila hanya sekedar pengetahuan. Maka dari itu guru dituntut untuk mendidik adab, takwa dan ketrampilan,” ujar Ardan sapaan akrabnya.

Lebih lanjut, Ardan menjelaskan bahwa pesan Kiai Asep inilah yang menjadi menjadi cikal bakal Pergunu yang pada akhirnya melahirkan platform aplikasi Gurumerdeka.id. Sebagai sarana untuk membantu para guru dan siswa memanfaatkan digital untuk belajar dan mengajar.

“Nantinya indikator keberhasilan ini antara lain adalah kesadaran, pengetahuan, sikap dan ketrampilan,” tegas Ardan.

Menurut Ardan, Pertama, pada aspek kesadaran guru dituntut untuk produktif dimana guru harus menyadari pentingnya perbaikan secara berkelanjutan. Artinya guru harus terus menyesuikan diri dengan kebutuhan zaman dikarenakan ke depan akan terus mengalami perubahan.

Kedua Aspek pengetahuan yakni pengetahuan aktual, konseptual, maupun prosedural, baik itu pada ilmu pengetahun, tekhnologi, seni budaya dan wawasan kemuniaan, kebangsaan, kenegaraan, peradaban seperti yang terjadi dibeberapa bidang.

“Seandainya guru sudah merasa menguasai pengetahuan, google akan lebih menguasai dari pada kita. Tetapi apabila guru menanamkan sikap dan perilaku yang baik maka hal itu tidak akan pernah bisa dilakukan oleh google,” ujarnya.

Aspek ketiga yaitu aspek sikap dengan menanamkan sikap akhlak mulia, berilmu, percaya diri dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif di lingkungan sosial dan alam.

Aspek keempat ketrampilan yaitu memiliki kemampuan berpikir yang efektif dan kreatif. Hal ini dilakukan agar dapat mengembangkan proses pembelajaran termasuk penguasaan tekhnologi.

“Jadi tujuan kita ada empat hal yakni kesadaran, pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Apabila salah satu di antara indikator ini lepas, maka kegiatan ini bisa dikatakan keberhasilannya negatif atau bahkan kurang sempurna,” tegas Ardan.

Ardan mengingatkan demi keberhasilannya program tersebut agar saling memberi saran, arahan dan pentunjuk untuk membangun platform yang lebih baik lagi sesuai kebutuhan zaman. Dengan demikian indikator tersebut dapat diwujudkan.

Penanggung Jawab Pelaksana POP, Ahmad Zuhri mengatakan keberhasilan program tersebut dibutuhkan semangat bersama dan saling bekerjasama. Tanpa itu semua program tersebut tidak akan berjalan sesuai harapan.

“Semangat bersama menjadi kunci keberahasilan dalam menjalankan program tersebut. Apalagi program ini milik kita bersama,” tegas Zuhri.

Zuhri juga meminta agar panitia daerah dapat mengontrol guru di daerah agar tepat sasaran dalam menjalankan tugasnya. Menurutnya, program POP yang akan dijalankan nanti perlu komunikasi terlebih dahulu kepada para guru, sehingga ketika hari pelaksanaan para guru dapat mempersiapkan terlebih dahulu.

Rapat Koordinasi Program Organisasi Penggerak dihadiri oleh sejumlah Fasilitator Pusat, Daerah dan Panitia Daerah dari Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY dan Pulau Natuna.

Oleh: Erik Alga Lesmana