Blitar – Revolusi industri 4.0 dianggap berdampak cukup signifikan di lingkungan pendidikan. Untuk itu para guru atau pendidik harus terus berupaya melakukan inovasi-inovasi, terlebih di aspek kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan revolusi industri 4.0. Hal inilah menjadi latar belakang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jawa Timur (Jatim) menggelar Diklat Profesionalisme Guru melalui Training of Trainer (ToT) Implementasi Kurikulum Pendidikan Abad 21 di Era Revolusi Industri 4.0 di Pesantren Mambaus Sholihin 2 Blitar, sejak Jumat-Ahad (22-24/2).
Sekretaris Umum PW Pergunu Jatim, Ahmad Faqih mengungkapkan, Pergunu sadar akan tantangan saat ini. Pendidikan abad 21 menurutnya memerlukan perancangan pembelajaran yang dapat penguatan pendidikan karakter (PPK), literasi, Higher Order Thinking Skill (HOTS), dan kompetensi abad 21.
“Pendidikan abad 21 pembelajarannya harus berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Peserta didik dilatih tidak hanya pada soal-soal saja melainkan juga pembelajarannya. Pembelajaran yang berbasis HOTS harus dipersiapkan sedemikian rupa,” katanya, Jumat (22/2).
Kegiatan tersebut menurutnya adalah langkah konkret dan cepat Pergunu dalam menyikapi revolusi industri 4.0. Para guru, kata dia, khususnya yang berlatar belakang NU harus selalu meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya di tengah perkembangan zaman.
Acara diikuti oleh 80 orang calon trainer dengan rincian 40 calon trainer kurikulum MI/SD dan 40 calon trainer kurikulum MTs/SMP. Kegiatan juga dikonsep dengan sistem zonasi. Dimulai dari Zona 1 terdiri dari Kabupaten Blitar, Malang, Tulungagung, Trenggalek, Pacitan, Ponorogo, Kediri, Nganjuk, Magetan, Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Jombang, dan Kota; Blitar, Malang, Batu, Kediri, dan Madiun.
Post a comment