Jakarta, PP Pergunu
Dalam rangka Pembangunan Ekonomi Nahdliyin di Masa Pandemi dan Peningkatan Akreditasi Madrasah serta Peningkatan Mutu Pesantren, PW Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) DKI Jakarta meluncurkan Program Pesantren Siap Kerja ke Jepang di Pesantren Himmatul Ulum Bogor, Sabtu (22/5).
Ketua PW Pergunu DKI Jakarta, Lutfi Hakim Wahid, MM mengungkapkan, Agenda ekonomi merupakan bagian dari misi pesantren. Pesantren sebagai lembaga tafaqquh fiddin (ilmu-ilmu agama) telah mengalami pengembangan makna yaitu lembaga yang mendidik santri agar di samping menguasai ilmu-ilmu agama, juga memahami realitas masyarakat.
Karakter pesantren itu lekat dengan kitab kuning, sebagai modul untuk memperdalam kajian ilmu agama islam. Santri harus bisa mengembangkan diri di bidang lain, seperti berwirausaha dan teknologi, sehingga nanti akan bermanfaat bagi masyarakat, santri harus siap kerja ke Jepang” ujar Gus Lutfi yang alumni Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak
GM PT DGII, Indra Kuntadi, mengatakan jika adik-adik calon pekerja mau fokus di pendidikan dan kerja di Jepang, mau tidak menggantikan tangisan orang tuamu yang saat ini sedang sedih karena himpitan ekonomi dengan tangisan bahagia atas bangganya beliau kepadamu untuk bisa mengangkat ekonomi keluarga dan derajat orangtuamu dan ekonomi Keluarga membaik, daya beli masyarakat lingkungan naik, maka secara otomatis daerah lokal akan menjadi kaya, lewat pejuang devisa dari anak muda yang menjadi duta bangsa dengan bekerja di Jepang
Hal yang sama disampaikan Direktur Lembaga Perekonomian PW Pergunu DKI Jakarta, Fitriana MM, bahwa Pengentasan pengangguran, pengembangan pendidikan, peningkatan ekonomi menjadi faktor dasar dalam Program ini, semoga program ini membawa keberkahan dan kesejahteraan bagi perekonomian masyarakat khususnya warga nahdliyin dan bangsa/negara pada umumnya.
Pimpinan Pondok Pesantren Himmatul Ulum Al Islami Bogor, KH M Jabidi Nawawi, mengatakan calon pekerja harus nyantri dulu di pesantren ini untuk memperdalam pemahaman islam ahulussunah wal jamaah an Nahdliyah supaya di Jepang nanti tidak terjerumus dengan pemahaman radikal. “Alhamdulillah para orang tua santri ikut senang dan sudah ada puluhan santri yang daftar”. Tutur Kyai Zabidi
Program Pesantren Siap Kerja Ke Jepang diperkuat dengan penandatangan MOU antara Ketua PW Pergunu DKI Jakarta, Dirut DGII dan Pimpinan Pesantren Himmatul Ulum Bogor yang di saksikan beberapa orang tua santri dan pengurus pesantren.
Post a comment