Marilah Kita Berdo’a dengan Do’a yang Dikabulkan Oleh Allah Swt Agar Corona Segera Lenyap Dari Muka Bumi Dan Kita Selamat dari Dampaknya
Wabah Corona yang saat ini mewabah, membuat orang panik, mereka melakukan kebijakan-kebijakan untuk menekan penularannya, mengatasi dampak-dampaknya, termasuk diantaranya kemiskinan dan kemungkinan kerusuhan, mulai dari Pemerintah Pusat, Gubernur, Kepala Daerah tingkat II sampai dengan tingkat RT, mereka melakukan langkah-langkah rasional.
Para petugas medis mengalami kesulitan, karena juga takut tertulari. Para Laboran terus berusaha mencari vaksin untuk menyembuhkan orang-orang yang sakit akibat Corona. Maka para ulama’ dan orang-orang yang sholeh, haruslah pula berdo’a karena mereka mestinya berkeyakinan bahwa cara dan hal yang efektif untuk menghilangkan Corona dari permukaan bumi adalah kehendak Allah dan kekuasaannya. Oleh karenanya hendaknya mereka berdo’a untuk mendatangkan kehendak dan kekuasaan Allah, dengan melaksanakan do’a yang rasional serta dikabulkan oleh Allah SWT.
ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ …
(الغافر:60)
“mintalah kamu kepada-Ku, maka Aku akan kabulkan permintaanmu,
أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
(البقرة: 186)
“Aku akan kabulkan permintaan orang yang berdo’a ketika ia berdo’a kepada-Ku, asalkan mereka memenuhi kewajibannya kepada-Ku, agar mereka pandai dan rasional (permintaannya dipenuhi, tetapi kewajibannya juga dilakukan)”.
Hendaknya mereka juga berdo’a dengan yakin atas keterkabulan do’a-do’anya
اُدْعُوْا اللهَ وَاَنْتُمْ مُوْقِنُوْنَ بِالإِجَابَةِ
“berdo’alah kamu sekalian kepada Allah dan kamu berkeyakinan akan dikabulkannya do’amu”.
Adapun do’a-do’a yang dikabulkan oleh Allah adalah sebagai berikut:
1. Do’a yang direalisasikan dengan puasa dan shalat hajat.
Sebagaimana firman Allah:
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ … الآية
(البقرة:45)
Dalam kitab tafsir dijelaskan:
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ) وَاسْتَعِينُوا عَلَى قَضَاءِ حَوَائِجِكُمْ بِالصَّبْرِ اَيْ باِلصَّوْمِ وَالصَّلَاةِ اَيْ صَلَاةِ الْحَاجَةِ)
Shalat Hajat yang memiliki referensi yang kuat terdapat di dalam Kitab Ihya’ Ulumiddin sebagai do’a yang tidak akan ditolak oleh Allah, ma’tsur, pernah dilakukan di zaman sahabat. Pesan Imam Ghozali: “jangan diajarkan kepada sembarang orang, takut akan digunakan untuk maksiat”. Karena istijabahnya Shalat Hajat ini, walaupun untuk maksiat bisa saja dikabulkan dan jika dikabulkan untuk maksiat, kita yang mengajarkannya juga menjadi ikut berdosa.
Shalat hajat itu terdiri dari 12 rokaat, setiap 2 rokaat salam sampai dengan salam yang ke 6. Dalam setiap rakaatnya yang dibaca Surat Al Fatihah 1 kali ayat Kursi 1 Kali dan surat Al Ikhlas 1 kali. Setelah salam yang ke 6 (di luar shalat) langsung bersujud. Sebelum memanjatkan do’a dalam sujud, membaca terlebih dahulu:
- Tasbih 11x
سُبْحَانَ اللهُ، وَالْحَمْدُ للهِ، وَلَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ، اللهُ أَكْبَرُ
- Shalawat 11x
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Bagi yang belum hafal bacaan yang terdapat dalam Kitab Ihya’ Ulumiddin. Adapun bacaan tersebut adalah sebagai berikut:
سُبْحَانَ الَّذِيْ لَبِسَ العِزَّ وَقَالَ بِهِ سُبْحَانَ الَّذِيْ تَعَطَّفَ بِالْمَجْدِ وَتَكَرَّمَ بِهِ سُبْحَانَ الَّذِيْ اَحْصَى كُلَّ شَيْئٍ بِعِلْمِهِ سُبْحَانَ الَّذِيْ لَا يَنْبَغِى التَّسْبِيْحُ إِلَّا لَهُ سُبْحَانَ ذِيْ الْمَنِّ وَالْفَضْلِ سُبْحَانَ ذِيْ الْعِزِّ وَالْكَرَمِ سُبْحَانَ ذِيْ الطَّوْلِ أَسْئَلُكَ بِمَعَاقِدِ الِعِزِّ مِنْ عَرْشِكَ وَمُنْتَهَى الرَّحْمَةِ مِنْ كِتَابِك وَبِاسْمِكَ الْاَعْظَمِ وَجَدِّكَ الْأَعْلَى وَكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ الْعَامَّاتِ الَّتِيْ لَايُجَاوِزُهُنَّ بَآرٌّ وَلَافَاجِرٌ اَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَّيدِنَا مَحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ سَّيدِنَا مَحَمَّدٍ.
2. Do’a dengan menggunakan اِسْمُ اللهِ الْأَعْظَمْ (nama Allah yang paling Agung)
Kita tidak tahu secara pasti apa Ismullohi al-a’dhom itu, tetapi Nabi Saw. telah memberikan penjelasan terhadap orang yang berdo’a dengan membaca:
يَا اللهُ يَا وَاحِدُ يَا أَحَدُ يَا فَرْدُ يَا صَمَدُ يَا مَنْ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Sabda Nabi: “kamu telah berdo’a dengan Ismullohi al-a’dhom
Ada Hadis yang menyebutkan Ismullohi al-a’dhom adalah nama Allah yang apabila kita berdo’a dengannya do’anya akan dikabulkan, dan apabila meminta dengannya maka Allah akan memberikan permintaannya, yaitu do’anya Nabi Yunus bin Mata. Sebagaiman yang kita ketahui bersama bahwa do’anya Nabi Yunus bin Mata yang masyhur adalah:
لَااِلَهَ اِلَّا اَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ
3. Do’a pada Hari Jum’at
Do’a pada malam Jum’at, karena ada Hadis Nabi menyebutkan:
خَمْسُ لَيَالٍ يُسْتَجَابُ فِيْهَا الدُّعَاءُ: لَيْلَةُ عِيْدِ الْفِطْرِ وَلَيْلَةُ عِيْدِ الْأَضْحَى وَاللَّيْلَةُ الْأُوْلَى مِنْ رَجَبَ وَاللَّيْلَةُ الْخَامِسَةَ عَشَرَ مِنْ شَعْبَانَ وَلَيْلَةُ الْجُمُعَةِ
Pendapat yang umum (jumhurul ‘ulama’), pada sepertiga malam jum’at terakhir.
Do’a pada Hari Jum’at siang harinya. Berdasarkan Hadis Nabi:
فِي الْجُمُعَةِ سَاعَةٌ لَا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ قَائِمٌ يُصَلِّي فَسَأَلَ اللَّهَ خَيْرًا إِلَّا أَعْطَاهُ
Pendapat yang umum (jumhurul ‘ulama’) mengatakan :
a. Pada saat khotib mulai duduk di masjid sampai dengan selesainya shalat Jum’at
b. Setelah shalat Ashar sampai dengan waktu maghrib
4. Do’a yang kalimatnya diapit oleh dua Shalawat dan dua Hamdalah.
Para Ulama’ berkata bahwa do’a yang diapit oleh dua hamdalah dan dua shalawat dikabulkan oleh Allah SWT , ma’khodznya dari Hadis-hadis Nabi Saw.
Dari penjelasan tersebut diatas marilah kita berdo’a untuk keselamatan Bangsa dan Negara Indonesia serta keselamatan Umat Manusia di dunia dari wabah corona, dan untuk hilangnya corona dari permukaan bumi, serta keselamatan dari dampak-dampak yang ditimbulkannya berupa antara lain; terjangkitnya wabah corona, kematian yang mengenaskan,kemiskinan dan kesengsaraan serta mungkin saja kerusuhan-kerusuhan yang bisa jadi sangat mengerikan, berupa berpuasa pada hari selasa, rabu dan kamis. Saat berpuasa di tiga hari tersebut melaksanakan shalat hajat Imam Ghazali baik di siang harinya maupun di malam hari.
Selanjutnya pada malam jum”at dan siang Jum’atnya, kita terus berdo’a utamanya pada sepertiga malam terakhir dan terus berdo’a dalam hati saat khotib mulai duduk di masjid sampai selesainya shalat Jum’at, dan terus pula berdo’a setelah shalat Ashar sampai dengan Maghrib.
Adapun do’anya sebagaimana menurut petunjuk di atas adalah sebagai berikut:
الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، اللَّهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ بِاسْمِكَ الْأَعْظَمِ يَا اللهُ يَا وَاحِدُ يَا أَحَدُ يَا فَرْدُ يَا صَمَدُ يَا مَنْ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ لَااِلَهَ اِلَّا اَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْكُرُوْنَا وَاْلغَلَاءَ وَالْأَمْرَاضَ وَالْأَسْقَامَ وَمِنْ السُّوْءِ الفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا اِنْدُوْنِيْسِيَا وَمِنْ سَائِرِ اْلبِلَادِ وَمِنَ الْعَالَمِ وَاجْعَلْنَا وَالْمُسْلِمِيْنَ فِيْ حِمَاكَ وَحِرْزِكَ وَحِفْظِكَ وَجِوَارِكَ بِفَضْلِكَ وَرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ . وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Untuk Penjelasan Juga Dapat Disimak Melalui
https://www.youtube.com/watch?v=6rhjN2N4j2M&feature=youtu.be
Post a comment