Jakarta, PP Pergunu

Banyak hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik dari Prof. Dr. K.H Asep Saefudin Chalim, M.A. Ketua Umum PP Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU). Gambaran ini bisa kita lihat dalam buku berjudul “Inspirasi dan Perjuangan Kiai Asep Saefudin Chalim, Membangun Manusia Indonesia” yang ditulis oleh Muhammad Ismail Adnan.

Kisah inpiratif dari perjalanan Kiai Asep berkontribusi membangun manusia melalui pendidikan juga dibahas pada acara Sarasehan dengan tema “Membangun Manusia Indonesia” diselenggarakan di Gedung Negara Grahadi pada Jumat, 08 April 2022. Sarasehan ini antara lain dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, beberapa narasumber sarasehan antara lain KH. Zawawi Imron, Dahlan Iskan, Chairul Tanjung, Mas’ud Adnan, Wakil Bupati Mojokerto, Muhammad Albarra atau yang akrab disapa (Gus Bara), serta para pengurus PP PERGUNU.

Prof. Dr. KH. Asep Saefuddin Chalim, M.A. menjelaskan bahwa penting bagi para anggota PERGUNU bahwa di tahun 1945 Indonesia merdeka, menitipkan pesan kepada generasi selanjutnya untuk mewujudkan Indonesia yang maju, adil dan Makmur.  “Yang paling besar tanggungjawabnya memajukan Indonesia adalah Guru. Tanggungjawab guru harus disempurnakan dengan baik,” tutur beliau.

Ada berbagai tanggungjawab guru dalam mendidik anak-anak atau membangun manusia antara lain ialah tanggungjawab keimanan, tanggungjawab terhadap relasi keimanan dengan ketaqwaan, tanggungjawab penanaman al-akhlaqul karimah. “Yang artinya piawai dalam berkomunikasi dan piawai dalam bergaul,” imbuhnya.

Lanjutnya lagi, tanggungjawab guru antara lain ialah tanggungjawab akademis. Menuntaskan semua kurikulum kepada semua siswanya. Tanggungjawab untuk menamankan kecerdasan. Selain itu, tanggungjawab keterampilan, untuk melengkapi kemampuan akademis. Tanggungjawab kesehatan yang biasanya dilaksanakan oleh guru olahraga. Tanggungjawab seni serta tanggungjawab pembentukan kreatifitas.

“Bahwa kita hidup ini harus berhasil, bagaimana caranya? Melalui doa. Doa akan mebimbing kita melalui kiprah-kiprah,” imbuhnya lagi. Beliau juga berpesan untuk senantiasa menjaga keimanan dengan melakukan solat malam, satu jam sebelum subuh. Menurut beliau, Allah pada tenggang waktu di antara fajar hingga terbitnya matahari, mengeluarkan ozon yang membuat kita lebih semangat.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya mengapresiasi semangat dari PERGUNU. Implementasi yang dilakukan oleh ketua umum PP PERGUNU antara lain yakni “Musim covid kiai asep berkunjung ke berbagai daerah untuk melakukan penguatan,” tutur beliau. Beliau berharap pendidikan di Jawa Timur bisa berkualitas dan bahkan bisa gratis. Dalam presentasinya, beliau menjelasakn bahwa Jawa Timur merupakan provinsi terbanyak yang siswanya diterima SNMPTN yang masuk Perguruan Tinggi dari provinsi lain.

Hal ini menunjukan bahwa Jawa Timur memiliki perhatian besar terhadap kualitas pendidikan. Di beberapa kompetisi misalnya kompetisi SAINS nasional juga 2 tahun berturut-turut diraih oleh Jawa Timur setelah 18 tahun diraih oleh DKI Jakarta. Semangat membangun Indonesia melalui pendidikan di Jawa Timur tentu salah satunya dicerminkan oleh Kiai Asep.

  1. Zawawi Imron juga menggambarkan bagaimana Prof. Dr. K.H Asep Saefudin Chalim, M.A. merupakan sosok inspiratif yang luar biasa. “Gabungan dari interektualitas dan spiritualitas,” jelasnya menggambarkan sosok Kiai Asep. Menurut beliau, Kiai Asep merupakan sosok yang mementingkan asep-aspek spiritualitas, namun beliau juga seorang intelektual. Membangun Indonesia melalui dunia pendidikan.

Hal ini dibenarkan juga oleh Dahlan Iskan, “Ada satu kalimat yang penulis sangat jeli menangkap, yakni ketika beliau mengajar sebagai guru di Lamongan, disebutkan bahwa beliau mengajar, mengajar, mengajar, namun beliau berfikir kalau hanya mengajar kok begiini-begini saja ya,” begitu ceritanya.

Di situ disebutkan bahwa setelah mengajar, “masa mengajar begini saja”. Padahal sambil mengajar bisa berbuat sesuatu tanpa mengurangi mengajarnya, yaitu beliau mengamati siapa saja muridnya yang miskin dan siapa yang pintar. Bagaimana saya bisa membina anak-anak ini. ”Disitu jelas sekali bahwa beliau memiliki perhatian khusus kepada murid yang miskin,” imbuhnya lagi. Beliau carikan solusi bagaimana anak-anak bisa meneruskan studi lanjut.

Dahlan Iskan menjelaskan bahwa Kiai Asep merupakan seorang guru yang kontribusinya lebih dari seorang guru. Apakah semangat seperti itu juga sudah menjalar dari angota PERGUNU di semua daerah. Sesuai dengan cita-cita beliau membangun peradaban bangsa Indonesia melalui dunia pendidikan.

Hal ini juga dibenarkan oleh Mas’ud Adnan, selaku salah satu narasumber sarasehan. “Kiai Asep adalah tokoh besar yang berfikiran khas pesantren yang selalu berfikir tentang kejayaan Islam dan Indonesia. Saya juluki beliau sebagai kiai milyader, namun dermawan,” jelasnya.